Advertisemen
Kepala BNNP Bali, Brigjen Pol Putu Gede Suastawa menjelaskan, 4 orang dari kesembilan ABG itu tinggal di kos-kosan. Sedangkan sisanya tinggal bersama orangtua masing-masing. Rata-rata kesembilan ABG itu merupakan anak putus sekolah. Ada yang tidak lulus SD dan beberapa anak diketahui tidak lulus SMP. Saat petugas BNNP Bali mendatangi kos itu, kesembilan ABG baru saja selesai berpesta narkoba bersama kekasihnya masing-masing. Mereka diketahui juga beberapa kali pernah melakukan seks bebas bersama pasangannya.
“Anak-anak ini jarang pulang ke rumahnya. Orangtua mereka
sampai bingung karena anaknya nggak pulang-pulang. Ternyata mereka
berpesta narkoba di kamar kos. Ada dua pasang kekasih dari kesembilan
anak itu. Satu orang anak, menurut catatan kami pernah menjalani
rehabilitasi narkoba. Tetapi sekarang kembali terjaring,” katanya,
Selasa (21/6/2016) petang. Dari mereka, BNNP Bali menyita sejumlah barang bukti berupa satu buah alat hisap sabu, pipa kaca, plastik klip bekas tempat sabu-sabu. Dari hasil pemeriksaan sementara, kesembilan ABG ini mengaku membeli paket sabu dengan cara urunan. Tempat kos dipilih untuk pesta sabu agar tidak diketahui oleh keluarga mereka.
“Sabu dibeli dengan cara urunan masing-masing anak bisa keluar uang Rp 100 ribu sampai Rp 200 ribu sampai terkumpul Rp 500 ribu baru dibelikan satu paket sabu,” jelasnya.
Menurut jenderal bintang satu asal Mengwi ini, rata-rata dari anak-anak itu tidak melanjutkan sekolah. Dari hasil interogasi, diketahui mereka telah mengkonsumsi sabu sejak kurun waktu 3-5 bulan lalu.
“Karena barang bukti narkotikanya tidak dapat kami temukan, mereka akan
menjalani rehabilitasi. Sebelum direhab, mereka akan kita assesment
terlebih dahulu untuk diketahui tingkat pemakaiannya. Dari keterangan
mereka, rata-rata sudah menggunakan sabu sejak 3 sampai 5 bulan lalu,”
tandasnya.
“Sabu dibeli dengan cara urunan masing-masing anak bisa keluar uang Rp 100 ribu sampai Rp 200 ribu sampai terkumpul Rp 500 ribu baru dibelikan satu paket sabu,” jelasnya.
Menurut jenderal bintang satu asal Mengwi ini, rata-rata dari anak-anak itu tidak melanjutkan sekolah. Dari hasil interogasi, diketahui mereka telah mengkonsumsi sabu sejak kurun waktu 3-5 bulan lalu.
Add Comments